Artikel ini sebatang kara, artinya tidak ada artikel lain yang memiliki pranala balik ke halaman ini. Bantulah menambah pranala ke artikel ini dari artikel yang berhubungan atau coba peralatan pencari pranala. Tag ini diberikan pada Februari 2023. |
Dalam sosiologi kejahatan, istilah efikasi kolektif mengacu pada kemampuan komunitas mengontrol perilaku individu dan kelompok dalam komunitas.[1] Kontrol terhadap perilaku masyarakat berakhir pada penduduk komunitas yang menciptakan lingkungan yang aman dan teratur. Efikasi kolektif mencakup penduduk yang mengawasi anak-anak yang bermain di tempat umum, bertindak mencegah bolos-membolos dan "nongkrongnya" remaja di jalanan, serta menegur individu yang mengeksploitasi atau mengganggu tempat umum.
Pendukung efikasi kolektif mengklaim bahwa tindakan-tindakan itu meningkatkan kontrol komunitas terhadap individu sehingga menciptakan lingkungan di mana kejahatan kekerasan jarang terjadi.[2][3] Peneliti berpendapat bahwa peningkatan efikasi kolektif dapat menghasilkan penurunan signifikan tindak kriminal di komunitas[2][4] Komunitas dengan tingkat efikasi kolektif tinggi ditemukan memiliki tingkat kekerasan[1] dan pembunuhan yang rendah,[5] menunjukkan bahwa partisipasi masyarakat dalam mencegah kekerasan mereduksi kejahatan.
Efikasi kolektif bergantung pada nilai yang dimiliki bersama oleh anggota komunitas. Jika anggota komunitas saling percaya dan bersedia bekerja sama mencegah kekerasan dan kejahatan, terciptanya lingkungan komunitas yang aman akan lebih mudah oleh mereka.
Konsep efikasi kolektif juga menjelaskan mengapa lingkungan tinggal perkotaan memiliki tingkat kejahatan yang berbeda. Di lingkungan perkotaan di mana para penghuni mengawasi perilaku kelompok dan bersedia turun tangan untuk melerai perkelahian atau mencegah kekacauan, kejahatan kekerasan jarang terjadi.[6]
© MMXXIII Rich X Search. We shall prevail. All rights reserved. Rich X Search